(Pengenalan aspek-aspek terapeutik ibadah solat)
oleh Rika Agustina Daulay
PENDAHULUAN
Solat adalah suatu kegiatan fizikal-mental spiritual yang memberikan makna bagi hubungan antara seorang muslim dengan Allah, dengan sesama manusia maupun diri sendiri. Lebih daripada itu, dengan solat Allah swt merealisasikan kasih sayang-NYA pada manusia agar mereka hidup dalam kebahagiaan. Kerana solat akan menjadi sumber kedamaian hati bagi setiap insan yang melaksanakannya dengan khusyu', penuh khidmat dan semata-mata kerana Allah swt.
MAKNA SOLAT
Firman Allah swt dalam surat At-Taubah ayat 1 yang ertinya berbunyi; “(Inilah pernyataan) pemutusan perhubungan dari Allah dan rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu kaum muslimin telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)”.
Secara etimologis solat mengandung erti berdo'a memohon kebaikan dan pujian. Sedangkan secara hakikat mengandung pengertian "berhadap hati (jiwa) kepada Allah dan mendatangkan takut kepada-NYA, serta menumbuhkan rasa keagungan, kebesaran dan kesempurnaan sang khaliq didasar jiwa. Adapun menurut pemahaman ilmu fiqh, solat merupakan rangkaian pebuatan, dan perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
DIMENSI PSIKOLOGI SOLAT
Segala sesuatu yang diciptakan dan diperintahkan oleh Allah tidak akan pernah luput dari kandungan nikmat-NYA. Meskipun pada hakikatnya hanya Allah jualah yang mengetahui rahsia dari ciptaan dan perintah-NYA tersebut. Namun sebagai makhluk yang dibekali dengan akal dan kemampuan untuk berfikir, manusia dituntut untuk menggali segala kenikmatan dari ciptaan-ciptaan dan perintah-perintah Allah.
Ibadah solat sebagai salah satu perintah Allah yang paling utama untuk dikerjakan, apabila kita kaji dari segi kacamata psikologi mengandung beberapa unsur terapeutik yang tidak hanya bermanfaat dari segi jasmani saja. Akan tetapi ia turut andil berperan dalam kesehatan jiwa dan pembentukan kepribadian pada diri seorang muslim. Diantara aspek-aspek terapeutik tersebut adalah sebagai berikut :
Aspek olahraga
Syaikh Hakim Abu Abdullah Ghulam Moinuddin, seorang pakar yang mengkaji bahawa lapan posisi gerakan yang dilakukan dalam solat memberikan kesan positif terhadap kesehatan.
Fizikal dan mental seseorang. Lapan posisi serta manfaatnya tersebut adalah sebagai berikut:
Posisi pertama; Berdiri tegak menghadap kiblat.
Pada posisi ini tubuh merasa dibebaskan dari segala beban, kerana adanya pembagian beban yang sama pada kedua kaki. Selain itu, punggung lurus sehingga akan memperbaiki postur tubuh dan pandangan dipertajam dengan memfokuskan pada tempat sujud.
Posisi kedua; kedua tangan diletakkan diatas pusar.
Kesan daripada posisi ini adalah memperpanjang konsentrasi, menyebabkan pengenduran kaki dan punggung, serta menimbulkan perasaan kerendahan hati dan kesederhanaan. Sikap yang demikian juga menunjukkan sikap relaks atawa istirahat yang paling sempurna. Dan yang lebih penting lagi, aliran darah kembali ke jantung, serta produksi getah bening dan jaringan yang berkumpul dalam kantong-kantong kedua persendian itu menjadi lebih baik, sehingga dapat menghindarkan timbulnya penyakit persendian.
Posisi ketiga; ketika ruku'
Posisi ini dapat melongarkan otot-otot punggung bagian bawah, paha dan betis. Selain itu ia juga melonggarkan otot-otot perut, abdomen dan ginjal, serta menambah kepribadian baik, menimbulkan kebaikan hati dan keselarasan batin. Gerakan ini dapat pula menghindarkan atau menyembuhkan penyakit scoliose (pembengkakan tulang punggung).
Posisi keempat; I'tidal
Pada gerakan ini darah segar bergerak naik kembali kebagian atas tubuh. Me nyebabkan tubuh ringan kembali dan terlepas dari rasa penat.
Posisi kelima; sujud
Kesan daripada posisi ini adalah mencegah pembesaran perut dibagian tengah. Menambah aliran kebagian atas tubuh, terutama pada kepala dan paru-paru. Membersihkan toksin (racun), dapat mengurangkan tekanan darah tinggi, serta menghilangkan egoisme dan kesombongan. Kerana pada dasarnya gerakan ini menunjukkan ketundukan dan kerendahan hati. Pada posisi ini pula semua otot akan berkontraksi, pembuluh-pembuluh darah arteri, vena serta urat-urat getah bening akan terpicit dan terurut, sehinga peredaran darah dan limfa akan lancar. Disamping itu dapat membantu pekerjaan jantung dan menghindarkan timbulnya arteriosclerosis (pengerutan dinding pembuluh darah).
Posisi keenam; duduk antara dua sujud
Posisi ini dapat membantu menghilangkan kesan racun pada hati dan merangsang gerakan peristaltic usus besar. Pada wanita, gerakan ini akan membantu pencernaan dengan mendesak turun isi perut.
Posisi ketujuh; sujud kedua
Pengulangan sujud yang kedua kalinya dalam jangka waktu beberapa minit akan membersihkan sistem pernafasan, peredaran darah dan saraf. Tubuh akan terasa ringan dan emosi menjadi stabil. Selain itu, penyebaran oksigen ke seluruh tubuh akan lebih lancar dan menyeimbangkan sistem saraf simpatik dan para simpatik.
Posisi kelapan; duduk tahiyat
Di saat duduk tahiyat pertama pada hakikatnya kita duduk dengan otot-otot pangkal paha. Dengan demikian tumit menekan otot-otot pangkal dan saraf pangkal paha sehinga pijitan tersebut dapat menghindarkan atau menyembuhkan penyakit saraf pangkal paha (neuralgia).
Selain daripada kesan-kesan positif tersebut, Dr. Muhammad Utsman Najati dalam bukunya Al-Qur'an wa ilmu An-nafsi menyatakan bahawa kesan lain daripada solat adalah menghindarkan dan mencegah seseorang dari kecemasan dan ketegangan saraf yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit jiwa.
Aspek relaksasi otot
Selama kita solat, selama itu pula berlangsungnya aktiviti relaksasi otot, iaitu kontraksi otot, pijatan dan tekanan pada bagian-bagian tubuh tertentu. Diantaranya adalah bagian kepala, leher, bahu, pergelangan tangan, jari-jari, perut, tulang belakang dan punggung, paha, pinggang, pergelangan dan jari-jari kaki.
Seorang pakar mengatakan bahawa relaksasi otot ini ternyata dapat mengurangkan tingkat kecemasan, imnosia (sukar tidur), hiperaktif pada anak, dan membantu mengurangkan kecanduan merokok bagi para perokok yang ingin berhenti merokok. Adapun menurut penelitian Dr.Johana Endang Prawitasari bahawa teknik relaksasi otot, relaksasi kesedaran indera dan yoga merupakan teknik kesantif untuk mengurangkan keluhan berbagai macam penyakit, terutama psikomotis.
Aspek meditasi
Ibadah solat jika dilakukan dengan khusyu' dan penuh konsentrasi dapat menimbulkan aspek meditasi atau yoga. Beberapa hasil penelitian menegaskan bahawa solat tahajjud-solat yang dilakukan dini hari- jika dilakukan secara rutin dapat mencegah seseorang dari berbagai macam penyakit. Solat boleh mencegah naik turunnya hormone kortisol yang berperan sebagai indicator stress, sedangkan stress merupakan punca timbulnya kanser. Selain itu, seorang pakar kanser dari Surabaya juga sependapat bahawa solat-sebagai aspek meditasi-dapat meningkatkan respon imun (kekebalan) tubuh terhadap penyakit.
Aspek relaksasi kesedaran indera
Ketika solat, seseorang merasa seolah-olah sedang berhadapan langsung dengan Tuhannya. Ia merasa bahawa tiada lagi penghalang antara ia dan Rab-Nya. Segala ucapan dan perkataan hanya ditujukan kepada Allah. Proses inilah yang mirip dengan proses relaksasi kesedaran indera. Relaksasi-sebagai jalan menuju alam bawah sadar-akan mengendalikan dan menyelaraskan fungsi-fungsi tubuh, seperti memompa darah keseluruh tubuh, mengendalikan pernafasan dan pencernaan. Relaksasi juga dapat mengatasi kecemasan, depresi, imnosia dan gangguan kejiwaan lainnya.
Aspek pengakuan atau penyaluran (katarsis)
Solat merupakan sarana komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhannya. Dalam solat, seseorang akan merasa bebas untuk berdialog langsung dengan Sang Pencipta, bebas mengutarakan segala keluh-kesah, serta memohon keampunan kepada-NYA. Dalam kodisi inilah seseorang tidak akan merasa kesepian, kerana ia yakin bahawa setiap saat selalu ada yang melihat, memperhatikan dan menjaganya. Satu hal yang paling penting adalah bahawa dengan perasaan seperti ini dapat membebaskan manusia dari kegelisahan, memberikan kekuatan mental dan menguatkan kemauan.
Aspek auto-sugesti atau self-hipnosis
Sesuai dengan makna etimologis solat, bacaan-bacaan dalam solat berisi hal-hal yang baik, berupa pujian, mohon keampunan, do'a, serta permohonan lainnya. Apabila ditinjau dari teori hypnosis, bacaan-bacaan tersebut memberi kesan sugesti atau hypnosis pada yang bersangkutan.
Sarana pembentuk kepribadian
Lain lubuk lain ikannya, lain orang lain pula tingkah, sifat dan kepriba diannya. Berbicara tentang kepribadian, Islam sebagai agama rahmat memberikan solusi yang tepat dalam pembentukan kepribadian seseorang, salah satunya adalah melalui solat. Solat sebagai ibadah ritual bagi seorang muslim merupakan sarana pembentukan kepribadian manusia yang bercirikan disiplin waktu, bekerja keras, mencintai kebersihan, cinta damai dan berkata baik. Kepribadian tersebut tercermin dari beberapa unsur yang mempunyai relevan dengan ibadah solat itu sendiri. Diantaranya adalah waktu-waktu yang ditetapkan untuk mengerjakan solat. Ketetapan waktu tersebut mencerminkan bahawa solat mengajarkan ummat Islam untuk senantiasa disiplin waktu dan bekerja keras. Selain itu, wudhu sebagai syarat sahnya solat mengajarkan kita untuk selalu mencintai kebersihan baik lahiriah maupun batiniah.
PENUTUP
Melihat uraian diatas, jelaslah terlihat bahawa nikmat Allah benar-benar meliputi segala perintah-NYA. Semoga dengan pembahasan aspek-aspek terapeutik solat ini dapat meningkatkan kualitas beribadah kita kepada Allah swt. âmin.
wallahu waliyyu at-taufiq.
________________________________________________________
Dimuat di buletin Generasi HMM Edisi III Jumadil 'Ula 1423 H./Juli - August 2002 M.
HIMPUNAN MAHASISWA MEDAN MESIR
MAKLUMAT STRESS , DEPRESSION
http://www.teachhealth.com/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment